Selasa, 04 Mei 2021

PUISI LAMA DAN PUISI BARU 

 

Puisi lama merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik.

B- Bait yaitu satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris.

       contoh : dibawah ini ada satu puisi yang terdiri dari 1 bait dan terdiri atas 4 larik  

    

 

Hujan reda

Hujan reda siang hari

Membisu aroma kepada hujan reda

Sedap, mencium harum mewangi

sehabis hujan reda

 


- Rima adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau persamaan bunyi dalam puisi.

   - Berpola a-a-a-a

   - Berpola a-b-a-b

  

- Larik adalah jumlah suku kata tiap baris pada bait. Terdiri atas 8-12 suku kata.

 

 

Jenis-Jenis Puisi Lama
1. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b. Dengan penggunaan sajak tersebut, tentu pantun sangat mudah dikenali. Dahulu pantun menjadi salah satu bentuk komunikasi antar orang baik melalui berbalas pantun atau melalui lagu. Perhatikan contoh pantun berikut ini.
Berakit-rakit ke hulu
Sampiran
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
isi
Bersenang-senang kemudian

Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati

Dari contoh pantun di atas, maka pantun memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut.
 Bersajak silang (a-b-a-b)
 Terdiri dari empat baris dalam satu bait
 Tiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata
 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
 Pantun bersifat curahan perasaan atau pikiran
 Beris ketiga dan keempat merupakan isi

Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun dagang, dan pantun remaja. Berikut ini contoh masing-masing jenis puisi tersebut.
Pantun Jenaka

Pantun Teka-Teki
Ambil segulung rotan saga 
Sudah diambil mari diurut 
Duduk termenung harimau tua 
Melihat kambing mencabut janggut

Burung nuri burung dara 
Terbang ke sisi taman kayangan 
Cobalah tebak wahai saudara 
Makin di sisi makin ringan



Puisi Nasihat

Puisi Adat
Kalau keladi sudah ditanam 
Jangan lagi meminta talas 
Kalau budi sudah ditanam 
Jangan lagi meminta balas

Berek-berek turun ke semak 
Dari semak turun ke padi 
Dari nenek turun ke mamak 
Dari mamak turun ke bumi



Pantun Agama

Pantun Dagang
Cari lebah bersarang besar 
Jangan tersengat racun berbisa Janji 
Allah adalah benar 
Jangan tertipu kehidupan dunia

Hari gelap jangan bingung 
Niscaya kita cepat tidur 
Hati siap karena untung 
Jangan alpa panjatkan syukur



Pantun ramaja


Bukan kacang sembarang kacang 
Kacang melilit kayu jati 
Bukan datang sembarang datang 
Datang melihat isi jantung hati



2. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan. Beberapa ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.
 Bersifat sakti
 Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
 Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik
 Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak
 Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan
Contoh mantra adalah sebagai berikut.
Hai dewa berotot besi
Bangunlah dengan kekuatan besimu itu
Wahai raja basa basi
Yang duduk dikerajaan paling tinggi
Bersandar ditiang besi
Memintamu untuk memberikan insan
Kuminta insan sedikitmu
Agar mendapatkan kekuatan otot besimu

3. Syair
Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris isi dan memiliki sajak aaaa. Syair berasal dari Arab dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau nasihat. Adapun ciri-ciri syair antara lain sebagai berikut.
 Terdiri dari empat baris
 Bersajak aaaa
 Semua baris merupakan isi
 Umumnya berisi nasihat
Contoh syair adalah sebagai berikut.
Dengarkan wahai manusia,
Syair sederhana yang pernah ada,
Dalam dunia yang fana,
Mengenai penderitaan semua manusia,
Hidup ini hanya untuk beribadat,
Tidak hanya untuk melakukan maksiat,
Janganlah mengumbar syahwat,
Lakukanlah ibadah yang taat,
Jangan lupa untuk sholat,
Agar menjadi manusia yang bermanfaat,
Jangan lupa zakat dan sholawat,
Untuk mengaharapkan akhirat,
Tuhan tak pernah tidur,
Agar manusia gampang diatur,
Tuhan membuat hidup manusianya makmur,
Agar kita selalu akur,
Jangan lupa saat kita bahagia,
Apalagi saat mengalami duka,
Karena tuhan selalu ada,
Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Ampunilah segala dosa kami,
Berilah segala pentunjuk untuk kami,
Untuk mendapatkan ridho Illahi,

4. Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris tiap bait dan bersajak aa. Sama seperti syair, gurindam juga berisi nasihat atau petuah. Adapun ciri-ciri gurindam antara lan sebagai berikut.
 Terdiri dari dua baris
 Bersajak aa
 Biasanya berisi nasihat atau petuah
 Baris pertama merupakan persoalan atau masalah
 Baris kedua berisi jawaban atau akibat
Contoh gurindam adalah sebagai berikut.
Saat muda tidak sembahyang
Ketika tua akan terguncang

Jika tidak hormat kepada orang tua
Akan dijauhkan dari pintu surga

Sudah pagi masih tidur
Maka rejeki akan terkubur

Jangan suka bersikap kufur
Maka hidupmu tidak akan makmur

5. Seloka
Seloka adalah contoh puisi lama yang berasal dari Melayu. Seloka disebut juga pantun berkait karena pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Hubungannya sebagai berikut: Baris kedua dan baris keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan keempat, dan seterusnya.

Seloka digunakan untuk keperluan menyindir, bersendau gurau atau mengejek yang diungkapkan dalam sebuah perumpamaan. Contoh seloka adalah sebagai berikut.
Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah Tuan

Buah kemuning di dalam puan
Dibawa dari Indragiri
Putih kuning sambutlah Tuan
Sambutlah dengan si tangan kiri

Dibawa dari Indragiri
Kabu-kabu dalam perahu
Sambutlah dengan si tangan kiri
Seorang makhluk janganlah tahu

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kontasi dan denotasi

Tentukan kalimat dibawah ini yang termasuk denotasi dan konotasi 1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang 2.  Pak Rizal menjad...